
EDA WEB – Perdana Menteri (PM) China Li Qiang menyinggung tentang Semangat Bandung dalam kunjungannya ke Indonesia pada Sabtu, 24 Mei 2025. Kunjungan itu atas undangan Presiden RI Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, Li Qiang menjelaskan bahwa dunia saat ini sedang berada di persimpangan jalan, sebagaimana dilansir dari .
Untuk menghadapi tantangan ini, Indonesia dan China diharapkan dapat menegakkan Semangat Bandung guna melandasi hubungan dan kerjasama antar negara-negara Asia dan Afrika.
Lantas, ?
Baca juga:
Semangat Bandung dalam KAA 70 Tahun Silam
Semangat Bandung merujuk pada hasil Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada 18-24 April 1955. Konferensi tersebut berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung. Indonesia.
Konferensi ini menjadi forum bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk merumuskan sikap dan prinsip di tengah persoalan politik, ekonomi, dan sosial masa itu.
Konferensi ini menyuarakan tentang perdamaian dunia dan solidaritas negara-negara terjajah.
Tahun 1950-an, isu kolonialisme memang belum reda di negara-negara Asia-Afrika, meski sudah banyak negara yang menyatakan merdeka.
Baca juga:
Kedaulatan menjadi aspek penting di saat dunia sedang terbelah akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan blok Barat-nya dan Uni Soviet dengan blok Timur-nya.
Untuk menegaskan diri sebagai pihak yang tak mau diseret-seret ke salah satu kekuatan dunia, negara-negara Asia dan Afrika menggelar konferensi 1955. Indonesia bertindak sebagai inisiator melalui Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo.
Sebagai penyelenggara, Indonesia berhasil mengundang pewakilan negara-negara Asia-Afrika untuk menghadiri KAA 1955.
Baca juga:
Tercatat, terdapat 29 Bandung, terdiri dari:
- Indonesia (tuan rumah)
- Afghanistan
- Pakistan
- Sri Lanka
- Filipina
- Kamboja
- Irak
- Iran
- Arab Saudi
- Myanmar
- Jepang
- Sudan
- China
- Yordania
- Suriah
- Laos
- Thailand
- Liberia
- Lebanon
- Turki
- Ethiopia
- Mesir
- Libya
- Vietnam (Utara)
- Vietnam (Selatan)
- Pantai Emas
- India
- Nepal
- Yaman
Baca juga:
1955
Gelaran KAA selama 18-24 April 1955 berhasil menghasilkan satu rumusan yang merepresentasikan prinsip, sikap, dan pandangan negara-negara Asia-Afrika untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.
Rumusan itu dikenal sebagai Dasasila Bandung. Berikut ini adalah :
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam Piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
- Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
- Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
- Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
- Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
- Memajukan kepentingan bersama dan Kerjasama
- Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Refrensi:
- Yadi Kusmayadi, (2018), “Pengaruh Konferensi Asia Afrika (KAA) Tahun 1955 Terhadap Kemerdekaan Negara-Negara di Benua Afrika”, Jurnal Agastya, Vol. 8(1), 15-34.
- Zukhrufa Ken Satya Diena dan Linda Sunarti, (2024), “Suara yang terlupakan: memori kolektif para pendukung Konferensi Asia Afrika tahun 1955”, Sejarah dan Budaya, 8(1), 38-51.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas