
EDA WEB – Dunia musik Indonesia kembali berduka. Musisi dan produser muda berbakat, atau yang akrab disapa , meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025) dalam usia 25 tahun.
Kabar meninggalnya Gustiwiw menyisakan duka mendalam di kalangan musisi, pelaku industri hiburan, hingga para penggemarnya.
Gustiwiw diketahui meninggal dunia setelah terjatuh di kamar mandi.
Kepergian sosok yang dikenal multi talenta ini menjadi kehilangan besar bagi dunia musik, komedi, penyiaran radio, dan para penikmat karya kreatif anak bangsa.
Baca juga:
Perjalanan Karier, dari Lagu “Pertanyaan” hingga Produser
Gustiwiw memulai karier di industri musik Indonesia pada tahun 2018 dengan merilis single berjudul “Pertanyaan”. Ia kemudian melanjutkan dengan lagu-lagu lainnya seperti “Benalu” dan “Hai Kamu”.
Musik ciptaannya dikenal khas karena menggabungkan nuansa orkes dangdut, keroncong, dan musik tradisional Indonesia dengan pendekatan modern.
Meskipun berasal dari keluarga seniman, Gustiwiw meniti karier dari jalur formal. Ia mengenyam pendidikan di SMK Musik Percik Jakarta, lalu melanjutkan ke Program Studi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Namun, karena kendala ekonomi, ia memutuskan untuk berhenti kuliah pada tahun 2020, tepat sebelum pandemi Covid-19.
“Enggak lama pas banget Covid itu, (tahun) 2019 ke 2020,” kata Gusti dalam wawancara di kanal YouTube Raditya Dika.
Baca juga:
Setelah berhenti kuliah, Gusti memulai langkahnya dari nol. Ia membuat poster jasa aransemen lagu dan menyebarkannya di media sosial demi mendapat pemasukan.
Saat itu, ia bahkan menerima honor dalam bentuk makanan karena tidak memiliki uang.
“Gue semi-semi latihan jadi produser,” kenangnya.
Baca juga:
Salah satu klien awalnya adalah Rafi Durman, yang kini dikenal sebagai jebolan Indonesian Idol. Meskipun lagu mereka tidak sempat dirilis karena keterbatasan biaya, pengalaman itu menjadi batu loncatan penting.
Keunikan Gaya Promosi dan Karya-Karya Populer
Tak hanya menciptakan lagu, cara promosi musik ala Gustiwiw pun terbilang unik. Ia pernah membeli kopi di kafe hanya agar lagu-lagunya yang ada di Spotify bisa diputar di tempat umum.
Salah satu titik balik kariernya sebagai produser adalah ketika ia menggarap lagu “Na Na Na” milik Alsa Aqilah.
Ia juga menjadi bagian dari komunitas Indomusikgram, tempatnya bertemu dengan musisi Ardhito Pramono. Dari sana, kiprahnya sebagai produser musik semakin dikenal luas.
Baca juga:
Beberapa lagu populer ciptaannya di antaranya:
“Diculik Cinta”
“Pertanyaan”
“Dari Planet Lain” (Sal Priadi)
“Berpayung Tuhan” (Nadin Amizah)
“Yasudah” (Sal Priadi)
Menyentuh Dunia Film dan Komedi
Tak hanya sebagai penyanyi dan produser musik, Gustiwiw juga menulis lagu untuk film. Ia menulis “Arah” yang dinyanyikan Ardhito Pramono untuk film Story of Dinda, serta “Rasa-Rasanya” untuk Keluarga Cemara 2.
Terbaru, Gusti ikut ambil bagian dalam soundtrack film “GJLS: Ibuku Ibu Ibu” yang kini tengah tayang di bioskop.
Salah satu album solonya bertajuk “Duh Gusti” mencuri perhatian, dengan lagu andalan “Tanaman Rindu”.
Sebelum meninggal, Gusti bahkan sempat membocorkan orkestra untuk album terbarunya.
Baca juga:
Sosok Multitalenta: Musisi, Komposer, Penyiar, hingga Host
Selain dunia musik, Gustiwiw juga aktif sebagai penyiar radio Gen FM dan host podcast di kanal The Mapple Media.
Ia dikenal sebagai kreator yang memahami bagaimana menyusun konten dengan pendekatan personal, baik melalui siaran radio maupun YouTube.
Akun resmi @jak101fm menyampaikan belasungkawa melalui media sosial:
Baca juga:
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. di usia 25 tahun. Musisi, pencipta lagu, penyiar Gen FM, sekaligus sahabat di kantor kita. Rest in love, rest in peace, we love you @.”
Kabar duka meninggalnya Gustiwiw membuat banyak tokoh publik menyampaikan belasungkawa. Musisi Ardhito Pramono mengenang Gusti sebagai seniman multidimensi:
“Gusti adalah seniman, penghibur, psikolog, dan orang paling tulus,” tulis Ardhito dalam unggahan Instagram.
Baca juga:
Ardhito dan Gustiwiw sempat berkolaborasi dalam lagu “Wijayakusuma”, sebuah karya kontemplatif yang menunjukkan sisi artistik mendalam dari Gustiwiw.
Sementara itu, komika Raditya Dika juga mengenang Gusti sebagai sosok kreatif dan tulus:
“Selamat jalan @gustiwiw. Beruntung sempat punya kesempatan untuk kenal. You will be missed.”
Baca juga:
Komika lainnya seperti Ananta Rispo dan Rigen Rakelna turut mengungkapkan kesedihan. Rispo menulis:
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Saya bersaksi demi Allah @gustiwiw orang baik, baik banget malah. Semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik.”
Selama hidupnya, Gustiwiw telah menjembatani banyak ruang kreatif—dari musik, radio, podcast, hingga komedi.
Ia membuktikan bahwa tawa bisa menjadi jalan paling serius dalam menjalani hidup. Lewat konsep “EnDiKup” (enak di kuping), ia menghadirkan musik yang ringan namun sarat makna.
Baca juga:
Kini, Indonesia kehilangan sosok musisi muda penuh potensi, produser musik berdedikasi, dan penghibur yang menyentuh banyak hati.
Namun karya dan semangat Gustiwiw akan terus hidup melalui lagu-lagu, siaran, dan jejak digital yang ia tinggalkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas