
JAKARTA, EDA WEB – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) mikro atau taman skala kecil (pocket park) di kawasan permukiman padat, sebagai upaya menjawab dampak urbanisasi terhadap kualitas hidup masyarakat kota.
Langkah awal ini ditandai dengan digelarnya Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Mikro di Perkampungan Perkotaan: Menata Kota, Membangun Masa Depan Jakarta” yang berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, menjelaskan bahwa program RTH mikro ini akan difokuskan di kawasan permukiman kumuh, terutama di tingkat Rukun Warga (RW) yang padat penduduknya.
“Kita mau coba siapkan pocket park dengan luas sekitar 50 meter persegi per titik. Mencari lahan 10 meter saja di kampung sudah sulit, apalagi kalau mengikuti aturan minimal 250 meter persegi, kan tidak mungkin dieksekusi,” ujar Afan, dikutip dari situs resmi Pemprov DKI.
Menurutnya, di tengah kondisi lahan Jakarta yang semakin terbatas, pendekatan mikro menjadi solusi realistis untuk tetap menghadirkan ruang hijau publik di lingkungan urban yang sesak dan sempit.
Baca juga:
Manfaat Lingkungan dan Sosial bagi Warga
RTH mikro tidak hanya menjadi elemen estetika kota, tetapi juga membawa fungsi ekologis, sosial, dan kesehatan.
“Kalau di tengah permukiman padat itu ada open space, sinar matahari bisa masuk, udara mengalir, paling tidak itu bisa menekan angka TBC,” kata Afan.
- Selain itu, taman mikro diharapkan mampu:
- Meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami
- Menekan potensi penyebaran penyakit menular
- Menjadi titik evakuasi darurat saat bencana
Menyediakan ruang publik yang aman untuk interaksi sosial, sehingga turut mencegah potensi konflik warga seperti tawuran remaja.
Baca juga:
Target 50 Lokasi, Prioritas di 455 RW Kumuh
Pemprov DKI menargetkan pembangunan taman mikro di 50 lokasi dalam jangka waktu empat tahun ke depan.
Lokasi-lokasi tersebut akan diprioritaskan di RW yang masuk kategori kumuh—berdasarkan data, jumlahnya mencapai 455 RW di seluruh wilayah administratif Jakarta.
“Kita akan lihat dari peta pertamanan dan peta permukiman kumuh. Target awalnya 50 lokasi dulu, itu realistis,” ucap Afan.
Untuk dapat segera dilaksanakan, program ini masih menunggu persetujuan resmi dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Baca juga:
Afan menyampaikan harapannya agar program dapat segera dieksekusi, mengingat urgensinya dalam memperbaiki kualitas hidup warga urban.
“RTH mikro adalah bagian dari pembangunan kota yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kami ingin kehadiran ruang hijau tak lagi eksklusif, tapi menyentuh langsung warga di gang-gang sempit Jakarta,” tutup Afan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas