
JAKARTA, EDA WEB – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yang juga Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi mengatakan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen.
Antara lain konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah maupun investasi.
“Kalau menurut pendapat kami tentu semua faktor berpengaruh di situ. Karena pertumbuhan ekonomi itu kan terdiri dari beberapa komponen, di situ ada belanja rumah tangga, kemudian di situ ada belanja pemerintah, di situ ada komponen investasi,” ujar Prasetyo dalam keterangan resminya dilansir YouTube EDA WEBTV, Rabu (6/8/2025).
“Bahwa komponen-komponen itu adalah hasil dari program-program atau kemudian kalau dari sisi pemerintah itu adalah hasil dari stimulus-stimulus yang itu disiapkan oleh pemerintah ya memang demikian. Intinya kerjanya sistemnya begitu,” jelasnya.
Baca juga:
Prasetyo melanjutkan, secara teknis tentu ada rumusan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu tugas pemerintah hanya memastikan agar sejumlah komponen pendukung pertumbuhan ekonomi bisa berjalan.
“Tapi bahwa cara menghitungnya seperti apa, kan itu menjadi domainnya di BPS (Badan Pusat Statistik),” tuturnya.
Baca juga:
Saat ditanya lebih lanjut bahwa capaian pertumbuhan ekonomi menjadi anomali di tengah fenomena maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), rombongan jarang beli (rojali) dan rombongan hanya nanya (rohana) di pusat perbelanjaan Prasetyo bilang harus dilihat secara menyeluruh.
Ia menilai ada parameter yang menguatkan pertumbuhan ekonomi sementara masih ada masyarakat miskin hingga miskin ekstrem.
Di sisi lain ada pula masyarakat yang masih mengalami kendala dari sisi daya beli.
Baca juga:
“Tergantung dari sudut pandang mana ya. Kan kalau sebuah perhitungan tingkat pertumbuhan sebagai sebuah negara itu kan secara menyeluruh. Tidak bisa kemudian hanya dari satu kelompok masyarakat,” ungkapnya.
“Bahwa masih ada kita mendapati saudara-saudara kita yang masih secara ekonomi berada di desil 1 maupun desil 2, yang secara ukuran istilah itu berada di garis miskin ekstrim, kemudian miskin dan seterusnya. Kemudian tadi muncul fenomena saudara-saudara kita yang kemampuan secara ekonominya sekarang masih terbatas,” jelas Prasetyo.
Baca juga:
Menko Airlangga: Ekonomi Indonesia Terus Membaik…
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 sebesar 5,12 persen.
Angka ini menjadi yang tertinggi nomor dua di antara negara G20 dan ASEAN.
Airlangga pun menyebut capaian ini menjadi bukti bahwa ekonomi nasional terus membaik.
“Ini menunjukkan bahwa memang ekonomi kita tumbuh. Sektor industri, pertanian, dan konsumsi bergerak positif, termasuk e-commerce yang tumbuh pesat khususnya di sektor kosmetik serta makanan dan minuman,” kata Airlangga pada Rakerkonas Apindo di Bandung, Selasa (5/8/2025).
Airlangga mengungkap, sejumlah perusahaan publik, khususnya di sektor ritel, telah melaporkan kinerja yang lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kondisi ekonomi global juga dinilai membaik, dengan perkiraan IMF bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan naik dari 2,8 persen menjadi 3 persen.
Target Investasi Nasional Untuk menjaga momentum, pemerintah menyiapkan berbagai program, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembangunan 450 ribu unit rumah, hingga penguatan kerja sama perdagangan internasional.
“Target investasi nasional senilai Rp1.900 triliun pada tahun ini telah menunjukkan capaian menggembirakan. Menurut laporan BKPM, target semester pertama telah tercapai,” ujar Airlangga.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mencapai kesepakatan prinsip dengan Uni Eropa untuk tarif ekspor-impor nol persen, menyusul perjanjian serupa dengan Tiongkok dan ASEAN.
Selain itu, menjelang perayaan kemerdekaan, pemerintah akan menggelar program diskon hingga 80 persen, serta program belanja Natal dan Tahun Baru guna menjaga daya beli.
Insentif PPN 100 persen untuk pembelian properti hingga Rp 2 miliar juga masih berlaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas