
EDA WEB – Ketika kita membahas perubahan iklim dan polusi udara, kita tak bisa mengabaikan konsep . Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan jejak karbon? Bagaimana kita?
adalah menyebabkan peningkatan gas rumah kaca, pemanasan global, perubahan iklim, dan polusi udara, yang pada gilirannya merusak kualitas udara dan kesehatan manusia.
Sehingga penting untuk mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih sehat dan lestari.
Mari kita bahas lebih mendalam tentang dan apa yang perlu kita ketahui untuk menjaga lingkungan serta kesehatan kita.
?
Sebelum memahami dampak jejak karbon terhadap udara, penting untuk memahami konsep jejak karbon itu sendiri.
Dilansir dari , jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia atau entitas lainnya, seperti perusahaan atau negara.
ini termasuk emisi yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi, produksi energi, serta aktivitas manufaktur lainnya.
Selain CO2, jejak karbon juga seringkali mencakup gas rumah kaca lainnya, seperti metana dan nitrogen oksida.
Istilah jejak karbon berkembang dari konsep lebih luas, yaitu jejak ekologi, yang diperkenalkan oleh William Rees dan Mathis Wackernagel.
Jika jejak ekologi mengukur luas lahan yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas manusia, maka jejak karbon lebih fokus pada total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas tersebut.
Hal ini diukur dalam satuan berat, biasanya dalam ton CO2 atau setara CO2 per tahun.
Dampak jejak karbon terhadap udara
Sekarang kita bisa melangkah lebih jauh untuk memahami dampak jejak karbon terhadap udara dan bagaimana jejak karbon memengaruhi kualitas udara yang kita hirup.
1. Meningkatkan gas rumah kaca
Salah satu dampak terbesar dari jejak karbon adalah peningkatan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), yang dapat memperburuk perubahan iklim.
Seperti yang dilaporkan oleh , CO2 adalah gas rumah kaca yang sangat efektif dalam memerangkap panas di atmosfer.
Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk keperluan transportasi dan industri, merupakan penyebab utama dari peningkatan CO2 ini.
Sejak dimulainya era industri pada abad ke-18, jejak karbon telah meningkat pesat, menyebabkan konsentrasi CO2 di atmosfer mencapai 150% dari nilai pada tahun 1750.
Peningkatan yang cepat ini jauh lebih besar daripada peningkatan alami yang terjadi selama perubahan iklim pasca-zaman es.
Dengan meningkatnya jumlah gas rumah kaca, kualitas udara juga semakin terancam, karena udara semakin tercemar dengan polutan berbahaya.
2. Menyebabkan pemanasan global
Dampak langsung dari peningkatan gas rumah kaca adalah pemanasan global. Gas seperti CO2 menyerap cahaya matahari yang masuk ke atmosfer dan menghalangi foton untuk kembali ke luar angkasa.
Akibatnya, energi tersebut terperangkap di atmosfer, menyebabkan suhu bumi meningkat. Proses ini dikenal sebagai efek rumah kaca, yang menyebabkan perubahan suhu global yang signifikan.
Seiring dengan meningkatnya suhu permukaan bumi, kualitas udara semakin terancam. Udara yang lebih panas memudahkan polutan, seperti asap kendaraan dan partikel berbahaya, untuk bertahan lebih lama di atmosfer.
Hal ini memperburuk polusi udara dan memengaruhi kesehatan manusia.
Seperti yang dijelaskan oleh , CO2 berfungsi menyerap cahaya inframerah pada panjang gelombang tertentu, yang penting untuk menjaga keseimbangan suhu di bumi.
Namun, apabila gas ini terperangkap, panasnya menjadi berlebihan, memperburuk pemanasan global.
3. Menyebabkan perubahan iklim
Peningkatan jejak karbon juga memperburuk perubahan iklim secara keseluruhan.
Dilansir dari , laju peningkatan CO2 di atmosfer telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Pada 1960-an, pertumbuhan tahunan CO2 hanya sekitar 0,8± 0,1 ppm (part per million), namun pada 2010-an, angka tersebut meningkat menjadi 2,4 ppm per tahun.
Perubahan ini sangat cepat dibandingkan dengan peningkatan alami yang terjadi pada akhir zaman es terakhir.
Kenaikan emisi karbon yang begitu cepat menyebabkan akumulasi CO2 di atmosfer yang lebih cepat daripada proses alami yang dapat menghilangkannya.
Jika emisi karbon terus meningkat, konsentrasi CO2 bisa mencapai 800 ppm pada akhir abad ini, yang belum pernah terjadi dalam sejarah Bumi selama jutaan tahun.
Pemanasan global yang terjadi akibat perubahan iklim ini tak hanya mempengaruhi suhu, tetapi juga memperburuk kualitas udara.
4. Meningkatkan polusi udara dan gangguan kesehatan
Salah satu dampak nyata dari meningkatnya jejak karbon adalah semakin parahnya polusi udara. Polusi udara ini bukan hanya memengaruhi kualitas udara yang kita hirup, tetapi juga menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan pernapasan seperti asma hingga penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Peningkatan suhu akibat pemanasan global juga berhubungan dengan peningkatan penyebaran penyakit yang ditularkan oleh vektor seperti nyamuk dan kutu.
Dengan suhu yang semakin hangat, daerah-daerah yang sebelumnya tidak cocok bagi nyamuk menjadi tempat yang ideal bagi mereka untuk berkembang biak, meningkatkan penyebaran penyakit seperti malaria, Zika, dan demam berdarah.
Bukan hanya itu, penyakit yang ditularkan oleh kutu, seperti penyakit Lyme, juga semakin meluas akibat perubahan iklim.
Peningkatan suhu ini menyebabkan kutu dapat berkembang biak lebih luas, membuka peluang bagi penyebaran penyakit yang sebelumnya tidak ditemukan di banyak daerah.
Sehingga, dampak jejak karbon terhadap udara jelas sangat besar dan beragam.
Dari meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, hingga polusi udara yang berdampak langsung pada kesehatan kita, semuanya saling terkait.
Jika kita tidak segera mengambil langkah untuk mengurangi jejak karbon, dampaknya akan semakin buruk, memengaruhi kualitas udara dan kesehatan kita di masa depan.
Mengurangi jejak karbon bukan hanya tentang mengurangi emisi CO2, tetapi juga tentang mengurangi polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan.
Dengan mengambil langkah-langkah kecil, seperti beralih ke energi terbarukan dan menggunakan transportasi ramah lingkungan, kita bisa membantu mengurangi dampak jejak karbon dan menjaga kualitas udara serta kesehatan kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas