Jaga Kepercayaan Konsumen, Ini 6 Langkah Lazada Perangi Produk Palsu

  
Jaga Kepercayaan Konsumen

EDA WEB – Kemajuan teknologi dan digitalisasi merevolusi sektor perdagangan dan sekaligus menghadirkan kemudahan akses pasar yang semakin luas.

Di balik perkembangan tersebut, muncul tantangan besar yang tak bisa diabaikan, yakni peredaran barang palsu yang kian marak. Kondisi ini menguji kepercayaan konsumen terhadap platform . Tantangan itu diamini oleh pelopor e-commerce di Asia Tenggara, .

Platform e-commerce di Indonesia sebenarnya masuk kategori sebagai user generated content (UGC). Oleh karena itu, para penjual di platform sejatinya menjadi penanggung jawab utama atas listing produk di toko masing-masing.

Meski demikian, Head of Business Risk Lazada Indonesia Stephanie Gunawan mengatakan, sebagai pemilik platform, Lazada tetap terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belanja online yang aman melalui berbagai program maupun teknologi.

Lazada, imbuhnya, terus memperkuat langkah proaktif untuk memberantas peredaran . Pasalnya, penciptaan lingkungan belanja online yang aman, tepercaya, dan bebas dari barang palsu merupakan upaya penting demi menjaga kepercayaan konsumen di ekosistem digital Lazada.

“Oleh karena itu, Lazada terus berinvestasi dalam teknologi dan program perlindungan merek untuk mendukung konsumen dan mitra brand kami,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (12/5/2025).

Untuk memerangi produk palsu, Lazada menggunakan pendekatan menyeluruh yang menggabungkan teknologi mutakhir, kemitraan strategis, dan kebijakan tegas perusahaan.

Upaya tersebut menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) dan pengalaman belanja yang aman dan nyaman bagi konsumen Indonesia.

6 langkah strategis Lazada

Pendekatan menyeluruh Lazada dalam memerangi produk palsu di ekosistemnya diwujudkan dalam 6 langkah strategis. Rinciannya adalah sebagai berikut.

1. Lazada IPP Feature

Lazada menghargai dan menjunjung tinggi HKI. Karena itulah, Lazada menyediakan fitur Intellectual Property Protection (IPP).

Melalui fitur itu, Lazada memfasilitasi pemilik merek dan pemegang HKI untuk dengan mudah melaporkan produk mencurigakan.

Setiap laporan akan segera ditindaklanjuti untuk ditinjau. Jika terbukti melanggar, listing produk di platform akan langsung dihapus.

2. Deteksi berbasis teknologi canggih

Lazada memiliki sistem cerdas yang didukung artificial intelligence (AI) dan machine learning. Sistem ini mampu mengenali ciri-ciri produk ataupun pola listing produk yang melanggar ketentuan Lazada.

Teknologi tersebut membantu menyaring ribuan listing setiap hari untuk memastikan penawaran produk yang sesuai kebijakan yang berlaku di Lazada.

3. LazMall: Jaminan produk 100 persen asli

Lazada juga menghadirkan kanal yang menampilkan produk orisinal dari brand resmi atau distributor dan reseller yang telah terverifikasi.

Selain itu, konsumen juga dilindungi dengan kebijakan pengembalian barang hingga 30 hari. Hal ini memberikan kenyamanan ekstra bagi pelanggan jika produk yang diterima tidak sesuai ekspektasi.

Tak hanya itu, tahapan pengembalian barang di Lazada juga mudah. Kemudahan ini diberikan untuk membangun kepercayaan dan memberikan ketenangan (peace of mind) bagi konsumen saat berbelanja di Lazada.

Konsumen dapat mengajukan pengembalian dengan mengklik fitur ‘Pengembalian Produk” di aplikasi, pilih opsi barang dijemput kurir atau lakukan drop-off produk, lalu pengembalian dana akan diproses.

4. Seleksi dan verifikasi penjual yang ketat

Lazada menerapkan tahapan verifikasi yang ketat bagi calon penjual, khususnya untuk penjual dari produk dalam kategori risiko tinggi.

Penjual yang terbukti melanggar kebijakan keaslian produk, khususnya bila ada pelaporan dari pemilik brand, bisa dikenai sanksi tegas. Sanksi ini meliputi penghapusan produk hingga penutupan toko secara permanen.

5. Kolaborasi dengan pemerintah dan industri

Lazada aktif menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum.

Kemitraan dijalin guna memastikan keselarasan dengan regulasi nasional dan mendukung upaya pemberantasan produk palsu secara nasional.

Lazada juga berkolaborasi dengan industri dan asosiasi terkait untuk bersama melakukan edukasi, baik kepada penjual maupun konsumen, untuk menghindari penjualan dan pembelian produk palsu.

Stephanie mengatakan, pihaknya juga mendorong dan terus berkoordinasi dengan para pemilik brand untuk segera melaporkan kepada Lazada.

“Mereka dapat melapor kepada kami apabila menemukan produk palsu atau yang melanggar hak cipta dari pemilik brand agar bisa segera kami tindak lanjuti dengan delik aduan,” jelasnya.

6. Edukasi konsumen yang konsisten

Selain berkolaborasi secara strategis dengan pemangku kepentingan terkait, Lazada juga rutin mengedukasi pengguna untuk mendorong pembelian produk asli.

Lazada juga mengajak pengguna melaporkan listing produk yang mencurigakan melalui kampanye serta konten media di berbagai kanal komunikasi pada ekosistem Lazada.

Stephanie mengatakan, enam langkah strategis ini berhasil mencegah peredaran produk palsu di ekosistem Lazada. Lazada sendiri menyelesaikan rata-rata hingga ribuan kasus dugaan pelanggaran kebijakan setiap bulan berkat dukungan teknologi canggih.

Lazada, tegas Stephanie, akan terus memperkuat sistem pengawasan di platform demi menjaga keamanan dan kenyamanan ekosistem Lazada.

“Kami juga mengimbau para konsumen di Indonesia untuk memilih produk-produk orisinal, seperti yang tersedia di kanal LazMall pada aplikasi Lazada. Hal ini merupakan bagian dari upaya bersama memerangi produk palsu,” jelas Stephanie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas