Mengapa Upacara 17 Agustus Dilaksanakan di Istana Merdeka, Bukan Istana Negara?

  

EDA WEB – Setiap 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia menanti momen sakral, Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Namun, masih banyak yang keliru soal lokasi pelaksanaannya. Sebagian menyebut upacara itu digelar di Istana Negara, padahal yang benar adalah di Istana Merdeka.

Kesalahpahaman ini sering muncul karena kedua istana berada dalam satu kawasan dan tampak serupa.

Padahal, Istana Negara dan Istana Merdeka memiliki perbedaan mendasar dari segi lokasi, fungsi, hingga arsitekturnya.

Baca juga:

Melansir dari situs resmi Kementerian Sekretaria Negara Republik Indonesia, keduanya memang sama-sama berada di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, bersebelahan dan saling terhubung oleh halaman tengah.

Namun, perbedaan utamanya terletak pada fungsi dan arah bangunan. Istana Negara terletak di Jalan Veteran, menghadap ke Sungai Ciliwung.

Bangunan ini lebih sering digunakan untuk kegiatan resmi kenegaraan, seperti pelantikan menteri, jamuan makan kenegaraan, rapat kerja nasional, dan pertemuan dengan tamu penting negara.

Sementara itu, Istana Merdeka menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas), berlokasi di Jalan Medan Merdeka Utara.

Inilah istana yang digunakan sebagai tempat kediaman resmi presiden dan lokasi pelaksanaan upacara HUT RI setiap tahun.

Baca juga:

Berikut tabel lengkap perbedaan Istana Merdeka dan Istana Negara:

AspekIstana NegaraIstana Merdeka
LokasiJalan Veteran, Jakarta Pusat. Menghadap Sungai Ciliwung dan membelakangi Istana MerdekaJalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Utara, Jakarta Pusat. Menghadap Monumen Nasional (MONAS)
Fungsi utamaTempat kerja dan kantor resmi Presiden RI. Digunakan untuk acara resmi, pelantikan pejabat tinggi, musyawarah nasional, dan jamuan makan kenegaraan.Tempat tinggal resmi Presiden RI. Digunakan untuk penyambutan tamu negara, penyerahan surat kepercayaan duta besar, dan upacara peringatan HUT RI.
Kegiatan 17 AgutusHanya untuk jamuan makan malam dan resepsi dengan para veteran dan tamu kenegaraan.Tempat utama pengibaran bendera dan upacara 17 Agustus yang ditonton seluruh rakyat Indonesia.
ArsitekturLobi tertutup dengan pilar, air mancur, patung pemanah, dan dua pohon beringin. Desain lebih klasik dan tertutup.Lobi terbuka dengan pilar, halaman luas dengan air mancur. Dirancang sebagai ruang upacara terbuka.
Presiden yang pernah tinggalPernah digunakan sementara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Presiden Soekarno, Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, hingga Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga:

Alasan upacara 17 Agustus di Istana Merdeka, bukan Istana Negara

Dengan halaman yang luas dan terbuka, Istana Merdeka lebih ideal sebagai lokasi upacara kenegaraan terbuka, termasuk pengibaran Sang Saka Merah Putih dan peragaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Sebaliknya, Istana Negara lebih bersifat tertutup, cocok untuk pertemuan formal dan resepsi di dalam ruangan.

Namun selain itu, alasan sejarah dan simbolis mengapa upacara 17 Agustus dilaksanakan di Istana Merdeka.

Merangkum dari buku Menyelisik Museum Istana Kepresidenan Jakarta (2020) oleh Kukuh Pamuji, pada 27 Desember 1949, Pemerintah Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.

Di istana yang kala itu bernama Istana Gambir, dilakukan penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan antara Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku wakil Indonesia dan A.H.J. Lovink, Wakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda di Indonesia.

Penandatanganan berlangsung serentak di dua negara, di Amsterdam pada pukul 10.00 waktu setempat dan di Jakarta serta Yogyakarta pada pukul 16.00.

Berita pengakuan kedaulatan itu disambut gegap gempita oleh rakyat di seluruh penjuru Nusantara.

Ketika berita itu akhirnya disiarkan, bendera Merah Putih berkibar menggantikan bendera Belanda, lagu Indonesia Raya dikumandangkan, dan pekik “Merdeka! Merdeka! Merdeka!” menggema dari desa hingga kota.

Momen tersebut menandai babak baru sejarah Indonesia, dan Presiden Soekarno secara resmi mengubah nama Istana Gambir menjadi Istana Merdeka, sedangkan Istana Rijswijk diubah namanya menjadi Istana Negara.

Baca juga:

Sehari setelah pengakuan kedaulatan itu, tepatnya pada 28 Desember 1949, Presiden Soekarno beserta keluarga tiba di Jakarta dari Yogyakarta.

Untuk pertama kalinya, mereka menempati Istana Merdeka sebagai kediaman resmi Presiden Republik Indonesia

Jadi, tak ada lagi keraguan, bahwa upacara 17 Agustus dilaksanakan di Istana Merdeka, bukan di Istana Negara.

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan sejarah kemerdekaan, struktur arsitektur, dan fungsi utama istana itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas