Mimpi Besar Gubernur Andra Soni: Banten Terkoneksi, Anak Muda Terampil, Sekolah Gratis!

  
Mimpi Besar Gubernur Andra Soni: Banten Terkoneksi

EDA WEB – Gubernur Banten menegaskan komitmennya untuk membenahi sejumlah persoalan krusial di Banten, mulai dari transportasi, pengangguran, banjir, hingga akses pendidikan.

Hal ini ia sampaikan dalam bincang-bincang bersama EDA WEB dalam program Nusaraya di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Transportasi dan Kemacetan di Tangerang Raya

Andra menyoroti kemacetan di wilayah Tangerang Raya yang saling memengaruhi dengan kondisi lalu lintas Jakarta.

Ia menyebutkan pentingnya membangun komunikasi dan kolaborasi antarpemerintah daerah agar transportasi publik terkoneksi lebih baik, sehingga ketergantungan pada mobil pribadi bisa dikurangi.

Baca juga:

Salah satu upaya yang tengah dibahas adalah perpanjangan jalur MRT dari Lebak Bulus hingga ke wilayah Banten.

“Sudah ada komitmen bersama. Dalam waktu dekat, kajian kelayakan dari sisi finansial dan operasional akan dilakukan. Kami belum punya pengalaman membangun MRT, karena itu akan belajar dari Jakarta,” kata Andra.

Baca juga:

Ia juga mengapresiasi respons positif dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Pengangguran dan Pendidikan Vokasi

Andra mengakui bahwa tingkat pengangguran di Banten, khususnya lulusan SMA dan SMK, masih tinggi.

Meski tahun ini Banten tak lagi menempati posisi tertinggi nasional, ia menilai hal itu belum menjadi ukuran keberhasilan.

Menurutnya, ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri menjadi penyebab utama.

Karena itu, Pemprov Banten tengah memperkuat pendidikan vokasi dan pelatihan kerja, termasuk bekerja sama dengan BP2MI agar lulusan memiliki keterampilan dan sertifikasi yang sesuai kebutuhan.

“Saya sudah bertemu lebih dari 100 pengusaha lokal. Ada komitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal, terutama yang memiliki keahlian. Kita prioritaskan putra-putri Banten, kita bantu lewat pendidikan dan pelatihan agar mereka bisa bersaing,” ucapnya.

Industri alas kaki, garmen, dan kimia disebut sebagai sektor yang masih membutuhkan tenaga kerja terampil.

Apalagi, kata Andra, Banten saat ini menjadi salah satu pusat hilirisasi industri nasional dan menempati posisi kelima tertinggi realisasi investasi nasional selama tiga tahun berturut-turut, dengan capaian lebih dari Rp 100 triliun tahun ini.

Penanganan Banjir dan Tata Ruang

Pesatnya pertumbuhan wilayah perkotaan di Banten, terutama di perbatasan Jakarta-Tangerang, membuat penanganan banjir harus dilakukan secara kolaboratif.

Andra menyebut bahwa persoalan ini tak bisa ditangani secara parsial oleh satu wilayah saja.

“Mungkin perlu ada inpres khusus untuk banjir di Jabodetabek-Punjur. Normalisasi sungai dari hulu hingga hilir harus dilakukan, tapi itu butuh biaya besar dan koordinasi lintas wilayah,” jelasnya.

Pemerataan Akses Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, Andra berkomitmen mewujudkan sekolah gratis untuk SMA, SMK, dan Sekolah Khusus (SKh).

Sejak dilantik Februari 2025, ia mengevaluasi APBD agar program ini bisa segera berjalan.

Untuk tahun ajaran baru, Pemprov Banten menggratiskan biaya sekolah kelas X di 811 sekolah swasta, termasuk SPP dan uang gedung.

“Jumlah SMA/SMK negeri hanya sekitar 260 sekolah, sementara lulusan SMP mencapai 220.000 siswa. Yang tertampung hanya 60.000-80.000,” ujarnya.

Pembangunan sekolah negeri tetap berjalan, namun tantangan berbeda dihadapi antara Tangerang Raya yang padat dan daerah lainnya yang minim murid.

Andra berharap program sekolah gratis ini bisa menjawab ketimpangan akses pendidikan dan menghapus praktik titip menitip atau sogokan.

Kepemimpinan Kolaboratif

Ketika ditanya ingin dikenang sebagai gubernur seperti apa, Andra menyatakan dirinya tidak pernah bercita-cita menjadi gubernur.

“Ini kehendak Tuhan. Saya bukan Superman. Saya bekerja sama dengan semua pihak karena semua ingin Banten maju,” tuturnya.

Ia berharap bisa meletakkan fondasi kuat agar pembangunan di Banten berkelanjutan dan bisa dilanjutkan oleh generasi pemimpin selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber : Kompas