
EDA WEB – Peristiwa penting bagi bangsa Indonesia pada saat Belanda mengakui kedaulatan penuh negara Indonesia.
Pada hari itu, Belanda menyerahkan kedaulatan penuh kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) setelah melalui berbagai proses perundingan.
Peristiwa ini merupakan hasil dari (KMB), yang berhasil mengakhiri konflik panjang antara Belanda dan Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Baca juga:
Proses menuju Konferensi Meja Bundar (KMB)
Persiapan menuju KMB dimulai dengan perundingan intensif antara Republik Indonesia (RI) dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), yang mewakili kelompok federal di Indonesia.
Dialog ini dikenal sebagai Perundingan Inter-Indonesia dan berlangsung pada Juni 1949 di Yogyakarta dan Jakarta.
Kesepakatan utama dari perundingan ini adalah pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai bentuk negara federal yang menjadi basis negosiasi di KMB.
Pada 23 Agustus 1949, KMB resmi dibuka di Den Haag, Belanda. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mohammad Hatta, sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Van Maarseven, dengan pengawasan dari United Nations Commission for Indonesia (UNCI).
Baca juga:
Selama lebih dari dua bulan, diskusi di KMB berlangsung alot. Dua isu utama yang memicu perdebatan adalah pembentukan Uni Indonesia-Belanda dan penyelesaian utang Hindia Belanda.
Akhirnya, pada 2 November 1949, KMB mencapai kesepakatan. Salah satu poin penting adalah pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia atau RIS pada akhir Desember 1949.
Selain itu, kedua pihak sepakat untuk membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan kedudukan yang setara serta membahas masalah Irian Barat setahun kemudian.
Baca juga:
pada 27 Desember 1949
Pada tanggal 27 Desember 1949, peristiwa bersejarah ini berlangsung secara resmi di dua lokasi, yaitu Amsterdam dan Jakarta.
Di Amsterdam, naskah ditandatangani oleh Ratu Juliana dan Mohammad Hatta.
Sementara itu, di Jakarta, penandatanganan dilakukan oleh AHJ Lovink dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Momen ini menandai pengakuan internasional terhadap RIS sebagai negara berdaulat.
Penyerahan ini juga diiringi dengan pembentukan pemerintahan sementara RIS. Soekarno diangkat sebagai Presiden RIS, sedangkan Mohammad Hatta menjabat sebagai Perdana Menteri.
Kabinet RIS pun dibentuk untuk menjalankan pemerintahan negara federal yang terdiri dari 16 negara bagian. RIS mengadopsi Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 sebagai konstitusi awalnya.
Baca juga:
Akhir Era RIS
Meski RIS lahir dari hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), bentuk negara federal ini tidak sejalan dengan cita-cita kesatuan bangsa Indonesia.
Aspirasi untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mulai mengemuka.
Demonstrasi dan gerakan rakyat muncul untuk menuntut pembubaran RIS dan pembentukan negara kesatuan.
Pada Mei 1950, dialog antara pemerintah RIS dan RI menghasilkan kesepakatan untuk membentuk NKRI.
Piagam persetujuan ditandatangani pada 19 Mei 1950 dan menjadi dasar pembubaran RIS serta kembali ke bentuk negara kesatuan pada 17 Agustus 1950.
Dengan perubahan ini, masa di bawah kepemimpinan Mohammad Hatta pun berakhir.
Refrensi:
- Iin Nur Insaniwati. 2002. Mohammad Roem: Karier Politik dan Perjuangan, 1924-1968. Yogyakarta: Penerbit Indonesiatera.
- MC Ricklefs. 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita EDA WEB WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sumber : Kompas